Keluarga merupakan fondasi utama di dalam masyarakat yang dibutuhkan kerjasama yang baik antar individu di dalamnya. Ibu dan Ayah memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan dan mengharmoniskan keluarga. Salah satu caranya adalah apabila Ibu sedang memasak di dapur pada hari Minggu, Ayah datang membantu Ibu sambil mengupas bawang, lalu obrolan hangat akan mengalir sedemikian rupa. Salah satu potret keromantisan dalam keluarga tersebut mampu menjadi alasan untuk tetap mengalirkan kasih sayang tanpa batas.
Mirisnya, tidak semua Ayah dan Ibu paham tentang berbagi dan
mendukung peran tersebut. Ada keluarga yang semua aktivitas harus dikerjakan
sesuai porsinya masing-masing sesuai ilmu turun temurun. Ada pula keluarga yang
merendahkan kemampuan pasangannya karena tidak maksimal dalam melakukan
aktivitas utamanya, lalu disepelekan. Minimnya ilmu pemahaman tentang keterdukungan
pasangan dalam berkeluarga tersebut menjadi salah satu faktor adanya perceraian
dalam rumah tangga.
Untuk itu perlu dibekali wawasan dan pengetahuan bagi Ayah
dan Ibu supaya keluarga dapat berjalan harmonis. Jadi, tidak melulu anak saja
yang disekolahkan, tapi Ayah dan Ibu juga perlu disekolahkan. Tapi nggak
lama-lama banget seperti wajib belajar 9 tahun, hehehe.
Tanoker, komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan
sosial masyarakat, menginisiasi lahirnya sekolah Bok Ebok dan sekolah Pak
Bapak. Kedua sekolah tersebut menjadi sarana berkumpulnya Ibu-Ibu dan
Bapak-Bapak untuk menambah wawasan tentang peran dirinya dalam keluarga untuk
menjadikan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah.
Kegiatan yang menarik ini diapresiasi oleh pemerintah, yaitu
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Mereka bekerjasama dengan Tanoker untuk mengadakan workshop skala
nasional yang dapat meningkatkan pemahaman Ibu dan Ayah dalam berkeluarga.
Workshop bertajuk Urgensi Pengasuhan Positif dalam Keluarga
Masyarakat, diselenggarakan pada hari ini Selasa, 9 Mei 2017 mulai pukul 8 pagi
sampai pukul 3 sore bertempat di Gedung PKG desa Ledokombo, kecamatan
Ledokombo, kabupaten Jember. Kegiatan ini akan dihadiri oleh kurang lebih 250
orang yang sebagian besar akan diikuti oleh warga yang pernah menjadi buruh
migran di luar kota maupun luar negeri.
Workshop ini akan dibuka oleh Pak Sukirman selaku direktur
Pembinaan Pendidikan Keluarga yang akan dilanjutkan dengan penyampaian materi
oleh para pakar. Materi yang disampaikan antara lain pengasuhan positif,
mendidik anak di era digital, dan pengasuhan berempati. Penuturan materi
tersebut akan dikemas secara menarik dan menyenangkan agar tertanam kuat di
benak para pesertanya yang umumnya sudah tak lagi berusia muda.
Kegiatan konferensi pers workshop urgensi pengasuhan positif dalam keluarga masyarakat |
“Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan
lebih lanjut terkait pengasuhan anak dalam pendidikan keluarga bagi masyarakat
supaya dapat terjalin keluarga yang bahagia, sakinah mawaddah wa rohmah”,
begitu kata Bu Ciciek, direktur Tanoker pada konferensi pers workshop di
Jember, pada Senin 8 Mei 2017.
Blogger Jember Sueger bersama Bu Cicik ^_^ |
Asikkk, udah ketemu aja sama Bu Ciciek :) Keren ya Tanoker, impactnya positif banget buat masyarakat sekitar :)
BalasHapus