“Kita tidak lagi bersaing dalam urusan sumbangan, namun berlomba-lomba dalam hal kebaikan seperti istilah fastabiqul khoirots,” Heri Purnomo S,SE, MM
Sore hari itu
sekitar jam 13.00 WIB lebih di hari Sabtu, 15 Februari 2020. Bertempat di Angkringan
Grand Cafe Jember sedang ada acara yang akan segera berlangsung begitu seluruh
pemateri datang dan duduk di kursi yang telah disediakan. Walau cuaca gerimis
tiada henti saat pembukaan, namun pembawa acara tetap memulai kegiatan sharing
time tersebut.
Diawali dengan
pembukaan, kemudian pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, sambutan, baru memasuki
acara inti sharing time siang hari nan melankolis dengan dipimpin bapak
moderator dari YDSF Jember. Nah, sebelum membahas apa aja isi perbincangan dan
hasil yang diperoleh dari jagongan kemarin, mungkin akan lebih baik jika
kamu mengenal terlebih dahulu apa itu YDSF.
Yah, acara sharing
time kemarin digagas oleh YDSF Jember, dimana YDSF merupakan Lembaga Amil
Zakat yang bergerak dibidang sosial. YDSF adalah singkatan dari Yayasan Dana
Sosial Al-Falah. Kantor pusat YDSF ini berada di Kota Surabaya. Namun,
telah memiliki berbagai cabang di beberapa kota di Indonesia, seperti :
Jakarta, Yogyakarta, Malang, dan salahsatunya juga termasuk Jember.
YDSF sendiri
memiliki tujuan yang sangat mulia, yakni mengumpulkan dana untuk umat islam
dan membagikannya untuk aktivitas dakwah, pendidikan islam, dan kemanusiaan.
Selain itu, yayasan ini juga memiliki bidang sasaran yang mana merupakan tujuan
adanya dana sosial tersebut dalam penyalurannya. Meliputi :
1.
Meningkatkan
kualitas pendidikan
2.
Merealisasikan
dakwah islamiyyah
3.
Memakmurkan
masjid
4.
Memberikan
santunan yatim
5.
Peduli
kemanusiaan
Jika membaca
sasaran dari penyaluran dana yayasan ini tentu kamu dapat menebak manfaat apa
yang YDSF berikan kepada sesama dan lingkungan yang ada di berbagai pelosok
negeri ini, atau justru di luar negeri ya. Mengingat dana dari YDSF juga sampai
ke negara yang pernah mengalami krisis air. Hebat banget.
Mungkin itu
adalah sedikit gambaran mengenai yayasan dana sosial ini ya. Dan saatnya
kembali pada topik utama artikel ini, yakni sharing time YDSF Jember
dengan menjalin kerjasama bersama komunitas dalam gerakan sosial.
Seperti kita
ketahui bersama, ada banyak permasalahan sosial yang terjadi di negeri kita. Tidak
usah jauh-jauh, di kota kamu sendiri ada permasalahan apa yang bisa kamu
sebutkan salahsatunya. Seperti misal, ada keluarga tidak mampu yang mana tempat
tinggalnya sangat tidak layak huni, ada juga anak berprestasi namun terhalang
akan dana pendidikan dari orangtua, atau ada bencana alam yang terjadi tanpa bisa
ditebak kedatangannya.
Berangkat dari
situ, YDSF Jember mengajak komunitas yang ada di Jember yang mungkin jika
disebutkan banyak ya, namun yang ikut dalam bincang-bincang kemarin masih
sebagian yang dapat. Untuk dapat berkoordinasi, semisal ada hal-hal yang ada di
lingkungan sekitar butuh bantuan, bisa saling bekerja sama.
Yang mana hal
ini, yayasan YDSF Jember tidak bisa jika harus bergerak sendiri, namun juga
butuh komunitas lokal untuk bersinergi mengatasi persoalan sosial yang ada di
tengah-tengah masyarakat untuk diselesaikan bersama.
Sebagai contoh,
apabila ada kejadian bencana alam, tiap-tiap komunitas juga ikut berkontribusi
dalam menyebarkan informasi sumbangan dana untuk bencana alam maupun ikut turun
ke lapangan sesuai bidang tertentu yang dimiliki komunitas tersebut. Seperti ada
komunitas bermain anak. Selain ikut menggalangkan dana, mereka juga dapat
membantu menghibur anak-anak korban bencana alam dengan kemampuan yang dimiliki
salahsatu atau anggota komunitas bermain anak tersebut untuk membantu
memulihkan psikologis anak yang mana lingkungannya mengalami bencana alam.
Contoh lain:
Apabila ada seorang tua renta yang butuh pertolongan kesehatan selain dari
lingkungan tempat tinggal, jika ada komunitas yang memberikan informasi apabila
di daerah ini terdapat ibu/bapak yang butuh dana dalam mengatasi masalah
kesehatan. Nah, hal itu juga bisa disampaikan kepada YDSF Jember dan permasalahan
tersebut dapat di atasi bersama dengan komunitas itu. Jadi sama-sama saling
bersinergi. YDSF Jember dengan komunitas, pun sebaliknya.
Pada sesi sharing
time kemarin, ada nama-nama pembicara yang telah dihadirkan, namun ada nama
pihak pembicara yang nggak kak admin ingat nih, hehhee. Di antara pembicara
tersebut antara lain :
1.
Bpk.
Heru Widagdo, Sp., M.Si selaku Kabid Darurat BPBD Jember
2.
Bpk.
Heri Purnomo, S, SE,MM perwakilan dari JEKA (Jember Ekonomi Kreatif)
3.
Bpk.
Deki Zulkarnain perwakilan dari Laznas YDSF Jember
4.
Imam
Haironi perwakilan dari CEO Media Suara Indonesia
5.
Haryono
perwakilan dari Karyawan PT. Indomarco Adi Prima
6.
Bpk.
Teguh dari Dinas Sosial
7.
Serta
2 Dokter dari perwakilan Dinas Kesehatan
Pada sesi
bincang-bincang ini diberikan waktu selama kurang lebih 15 menit untuk tiap
pembicara, dimulai dengan perwakilan dari Jember Ekonomi Kreatif (JEKA) Heri
Purnomo, S, SE, MM yang mana membahas terkait “betapa pentingan forum yang
membahas kegiatan sosial”. Salahsatu cuplikan isi pembicaraannya seperti quote
di awal tulisan ini ya.
“forum seperti ini harus di tindak lanjuti, supaya ada mapping. Biar tidak hanya diskusi saja,” – Heri Purnomo S, SE, MM
Yah, mungkin kita
sama-sama tahu ya, kalau kegiatan seperti sharing pada bulan Februari
kemarin mungkin banyak yang berlangsung. Namun kadang tujuan pembahasannya
hanya sekedar di forum aja, untuk tindak lanjutnya udah berhenti atau stagnan.
Karena kegiatan kemanusiaan itu tidak akan pernah ada habisnya. Jadi harapan
dari Bapak Heri Purnomo ini, supaya apa yang disampaikan pada sore itu bisa
benar-benar dieksekusi YDSF Jember bersama dengan komunitas yang terjalin.
Kemudian dilanjut
dengan pembahasan yang berkaitan dengan bencana alam oleh Kabid Darurat BPBD
Jember, Bpk. Heru Widagdo. Setelah itu dari perwakilan Laznas YDSF Jember oleh
Deki Zulkarnain, kemudian dari Dinas Sosial oleh Bapak Teguh.
Pada sesi
perwakilan dari karyawan PT. Indomarco yang mana supermarket ini tentu udah banyak
tersebar di berbagai pelosok negeri ya kan. Haryono ini mewakili karyawan di
Indomarco dalam hal koordinasi untuk pembayaran zakat. Jadi, apabila ada yang
ingin ikut membayar zakat cukup melalui Haryono ini, kemudian beliau yang akan
menyalurkan langsung ke YDSF. Untuk nominal yang disetorkan tidak ada minimal
tertentu. Sehingga bisa dikatakan mengajak para karyawan untuk sama-sama menyalurkan
sebagian rezeki yang dimiliki mereka untuk hal sosial melalui lembaga amil
zakat YDSF ini.
Kemudian disambung
oleh perwakilan CEO MEDIA SUARA INDONESIA oleh Imam Haironi yang membahas
bagaimana peran media terhadap hal-hal yang terjadi di tengah masyarakat. Entah
di pelosok hingga di tengah kota. Pada sesi ini kak admin cukup salut akan
perjuangan kawan media ini dalam mencari sumber adanya kekeringan yang terjadi
di sebuah daerah Jember. Sehingga diputuskan untuk mendaki ke gunung, yang mana
di atas sana tumbuhan yang tumbuh bukan tanaman yang dapat menyerap air hujan
ke dalam tanah tapi tanaman untuk bekebun seperti kopi. Dikhawatirkan kalau
musim hujan bisa aja itu air di gunung bisa turun dan terjadi bencana yang tak
diinginakan, naudzubillah.
Mas Imam Haironi yang berasal dari Madura ini juga
mengatakan apabila dalam mencari sumber informasi saat terjadi hal-hal tertentu
mereka sangat membutuhkan informasi yang akurat. Dengan bersinergi bersama
kawan-kawan media juga dapat ikut menyebarkan informasi terkait sesuatu yang
terjadi di masyarakat dari komunitas maupun dari lembaga amil zakat YDSF ini.
Untuk pembicara
terakhir disampaikan oleh perwakilan dari dokter yang berasal dari Dinas Kesehatan.
Dalam sesi ini pembahasan yang diangkat berkaitan dengan statement
masyarakat apabila ada salahsatu atau orang yang kurang sehat, maka perlu
dipasung. Padahal hal tersebut tidak diperbolehkan. Selain itu pembahasan
mengenai ibu dan anak, termasuk urusan kehamilan serta persalinan.
Setelah selesai
semua pemateri menyampaikan pembahasan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada
sesi masih ada beberapa pertanyaan yang menggantung dari perwakilan komunitas
yang hadir. Karena ternyata waktunya di luar dugaan ya. Dikira-kirakan akan
selesai sekitar jam 15.00 WIB tapi molor
hingga jam 16.00 lebih.
Kemudian sebelum
sesi penutup ada sesi perjanjian atau kesepakatan bersama antara Yayasan Dana
Sosial Al Falah Jember dengan Komunitas yang telah hadir termasuk Blogger
Jember Sueger ya.
Pada kesepakatan
ini untuk perluasan penangan bantuan kegawatdaruratan di sektor kesehatan,
ekonomi, sosial, maupun lingkungan yang di pilih BJS antara lain untuk penanganan
sektor ekonomi seperti pendampingan dan penggalangan donasi kebaikan bagi
masyarakat dalam rangka pembentukan keluarga mandiri di sektor ekonomi yang
tergolong miskin. Serta penanganan sektor sosial seperti pendampingan dan
penggalangan donasi kebaikan bagi masyarakat dalam rangka pembangunan hunian
layak bagi keluarga miskin.
Nah, MoU ini
sudah tercetak pada lembaran kertas yang mana bisa bertahan dengan jangka panjang
untuk kerjasamanya dalam berbagai bidang yang dipilih tiap komunitas tersebut. Oh
iya, dengan sinergi antar komunitas dan YDSF Jember mereka yang seharusnya dapat
sumbangan dapat tersentuh oleh YDSF Jember. Karena kalau mengandalkan 1
lembaga saja tidak cukup. Sehingga perlu diangkat bersama-sama
Semoga sharing
time di sore yang sendu kemarin bukan hanya sloganis ya, yang mana hanya
diomongkan saja namun diaplikasikan bersama sesuai hal-hal yang bisa dilakukan
komunitas terhadap berbagai sektor yang
ada di lingkungan sekitar. Sebelum mengakhiri
artikel ini, ada salahsatu quote yang ingin kak admin bagikan.
“Masjid bukan hanya sebagai pusat peribadatan namun juga pusat peradaban,”
Jadi,
memanfaatkan masjid bukan hanya untuk beribadah melainkan sebagai tempat untuk
sebuah peradaban bagi masyarakat sekitarnya. Nah, itu aja yang bisa kak admin
bagikan kali ini. Semoga website BJS ini tetap rutin menyajikan informasi untuk
kamu semua. Jangan lupa tinggalkan komentar kamu di kolom komentar ya.
Terima kasih
sudah membaca dan berkunjung
By : Khoirur Rohmah
Jika anda tertarik atau ingin menjadi web developer, anda dapat mengunjungi blog yang saya buat :)
BalasHapusWeb Developer Tangerang